• Beranda
  • penyakit
  • Penyebab Menangis Setelah Bangun Tidur pada Orang Dewasa 

Penyebab Menangis Setelah Bangun Tidur pada Orang Dewasa 

Penyebab Menangis Setelah Bangun Tidur pada Orang Dewasa 
Credits: Freepik

Bagikan :


Hal yang wajar bila bayi menangis setelah bangun dari tidurnya. Mereka mungkin merasa lapar atau haus, mengompol atau mencari keberadaan ibunya. Namun, bagaimana bila orang dewasa juga mengalaminya, apakah ini juga hal yang wajar? 
 
 

Penyebab Orang Dewasa Menangis Setelah Bangun Tidur 

Tidur seharusnya menjadi waktu di mana pikiran tubuh memulihkan energi dan beristirahat. Namun, ada serangkaian kondisi psikis maupun fisik yang dapat memengaruhi tidur dan membuat orang dewasa menangis setelah bangun tidur. Apa saja penyebabnya?
 

Mimpi buruk 

Mimpi buruk yang menakutkan terkadang tidak dapat dihindari dan dapat dialami oleh usia berapapun. Meskipun anak-anak lebih sering mengalami mimpi buruk, bukan berarti orang dewasa tidak pernah mengalaminya. 
 
Mimpi buruk terkadang terasa sangat realistis dan cenderung terjadi selama fase tidur REM (Rapid Eye Movement). Munculnya mimpi buruk sering dikaitkan dengan stres atau gangguan psikis yang mendasari. Sejumlah obat juga diketahui berkontribusi terhadap frekuensi mimpi buruk, misalnya seperti antidepresan dan obat narkotika. 
 

Rasa berduka 

Kesedihan yang luar biasa saat berduka bisa mengganggu tidur dan membuat seseorang menangis setelah bangun tidur. Menangis adalah bagian dari berkabung. Ekspresi lahiriah dan spontan ini menjadi perasaan yang umum dialami orang dewasa. 
 
Setelah kehilangan orang yang paling disayangi, Anda mungkin tidak selalu memiliki waktu untuk berduka. Kesibukan atau rasa tidak nyaman menangis di depan orang banyak membuat kesedihan Anda terkubur. 
 
Menangis setelah bangun tidur menunjukkan gejala kesedihan yang terkubur, yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan, stres dan kecemasan. 
 
 

Depresi 

Seperti halnya kesedihan, depresi sering kali dikaitkan dengan perasaan sedih dan putus asa. Kesedihan mungkin bersifat sementara, sedangkan depresi cenderung menjadi perasaan yang lebih samar dan bertahan lama. 
 
Menangis setelah bangun tidur menjadi salah satu tanda-tanda depresi. Selain itu, ada tanda-tanda lain yang menunjukkan kondisi depresi, di antaranya: 
  • Perasaan hampa dan putus asa.
  • Kehilangan minat pada sebagian besar aktivitas normal seperti seks, hobi atau olahraga.
  • Gangguan tidur seperti insomnia atau terlalu banyak tidur.
  • Kelelahan dan kekurangan energi.
  • Perubahan nafsu makan dan berat badan.
  • Kecemasan.
  • Berpikir lambat.
  • Munculnya perasaan tidak berharga dan selalu memikirkan kegagalan.
  • Kesulitan dalam berkonsentrasi dan membuat keputusan.
  • Masalah fisik yang tidak dapat dijelaskan.
  • Adanya usaha untuk menyakiti diri atau bunuh diri.

 

Variasi suasana hati diurnal 

Variasi suasana hati diurnal terkadang juga disebut depresi pagi. Meskipun dianggap sebagai gejala khas dari depresi klinis berat, kondisi ini tidak muncul di dalam DSM-5.
 
Selain menangis setelah bangun tidur, Anda juga mungkin mengalami gejala lain di antaranya: 
  • Mudah tersinggung dan frustrasi.
  • Merasa sangat lelah setelah bangun tidur.
  • Tidak antusias saat menjalani aktivitas sehari-hari.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Kesulitan bangun pagi dan malas beranjak dari tempat tidur.
  • Tidur berlebihan daripada biasanya.

Baca Juga: Tanda Toxic Positivity dan Bahayanya Bagi Kesehatan Mental

 

Parasomnia 

Gangguan tidur seperti berjalan dalam tidur, atau gangguan perilaku tidur fase REM dapat menyebabkan Anda menangis setelah bangun tidur. Episode ini dapat terjadi kapan saja dan cenderung diturunkan dalam keluarga. 
 
 
Menangis setelah bangun tidur bisa disebabkan oleh salah satu kondisi di atas. Anda perlu mempertimbangkan untuk mendiskusikan kondisi Anda dengan dokter bila mengalaminya. 
 
Dokter akan membantu memeriksa dan mengenali apakah ada tanda-tanda kelainan atau gangguan yang mendasarinya. Dokter juga bisa membantu merekomendasikan pengobatan untuk mengatasi gejala lain yang menyertai. 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 
Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 02:53
James Roland (2019). What Causes Adults and Children to Wake Up Crying?. Available from: https://www.healthline.com/health/what-causes-adults-and-children-to-wake-up-crying.
 
Alexandra Benisek (2022). Why We Cry: The Truth About Tearing Up. Available from: https://www.webmd.com/balance/why-we-cry-tearing-up.
 
Hilary Parker (2021). Nightmares in Adults. Available from: https://www.webmd.com/sleep-disorders/nightmares-in-adults.
 
Sophia Dembling (2022). Tears: the Hallmark of Grief. Available from: https://www.psychologytoday.com/us/blog/widows-walk/202203/tears-the-hallmark-grief.
 
Mayo Clinic (2022). Depression (major depressive disorder). Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/depression/symptoms-causes/syc-20356007.
 
Nancy Schimelpfening (2021). An Overview of Diurnal Mood Variation (Morning Depression). Available from: https://www.verywellmind.com/diurnal-mood-variation-1067149.